Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian , industri, atau jasa. Banyak peluang dalam mengindentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan dan cara baru dan lebih baik didalam mengerjakan sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan.
A. ORIENTASI EKSTERNAL DAN INTERNAL
Para wirausahawan mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan senantiasa menyimpan informasi yang menarik minat dalam ingatan mereka. Terdapat dua jenis kesadaran yang memaksa penulusuran peluang venture baru yaitu: kesadaran yang tercemin dalam orientasi eksternal dan yang tercermin dalam orientasi internal.
Sumber-sumber gagasan baru tersebut adalah :
1. Konsumen
Wirausahawan harus selalu memperhatiakna apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2. Perusahaan yang sudah ada
Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga bisa membentu venture baru.
3. Saluran Distribusi
Saluran distribusi juga merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4. Pemerintah
Pemerintah juga merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara. Pertama, melalui hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinan munculnya gagasan produk baru.
5. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluan venture baru. Setiap orang menyimpan pengetahuan sepanjang tahun. Pengetahuan ini tersusun dari berbagai jeni data; gagasan, konsep, prinsip-prinsip, citra, dan fakta-fakta.
Terdapat tiga tahap penggunaan sumber daya-sumber daya internal, yaitu:
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang harus dipecahkan.
2. Pengguanaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
Proses inovasi bisa diuraikan sebagai berikut :
1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan masalah-masalah
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan.
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan.
7. Mencari pemecahan sementara.
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati.
9. Bergerak terus jika semuanya baik.
10. Mencapai keberhasilan.
B. SUMBER GAGASAN BARANG BAGI JASA DAN PRODUK BARU
Walaupun terdapat banyak pendekatan mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru. Proses ini bisa dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan adanya usaha baru.
1. Kebutuhan Akan Sumber Penemuan
Penemuan atau inovasi berasala dari persepsi kebutuhan yang jelas dan ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi demikian itu. Barang dan jasa tersebut berkisar dari mulai yang sedaerhana hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah.
2. Hobbi atau Kesenangan Pribadi
Hobbi atau minat pribadi seringkali mendorong munculnya bisnis baru. Misalnya kesenangan membuat roti atau membuat lagu nyanyian.
3. Mengamati Kecenderungan(Tren)
Kecenderungan dan kebiasan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru. Bantak peluan yang terlihat oleh para pengamat mendorongnnya untuk mengerjakan sesuatau baru pada saat yang tepat.
4. Mengamati Kekurangan-kekurangan Produk dan Jasa yang Ada
Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamatan kekurangan pada barnag dan jasa yang ada. Pendekatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Contohnya kunci anti-maling mobil.
5. Kegunaan Lain dari Barang-barang Biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembaan penerapan baru barang yang tidak terpakai.
C. PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
Sekali gagasan muncul dari sumber gagasan, gagasan-gagasan tersebut perlu dikembangkan dan dimatangkan lebih lanjut kedalam produk atau jasa akhir untuk ditawarkan. Proses pematangan ini, yaitu proses perencanaan dan pengembangan produk, terbagi menjadi lima tahap pokok: tahap gagasan, konsep, pengembangan produk, uji pemasaran , dan komersialisasi.
D. PRODUK YANG SESUAI UNTUK PERUSAHAAN KECIL
Perusahaan kecil baru menghadapi kendala tertentu yang mempersempit pilihan produk. Perusahaan harus menyesuaikan produk dan prosesnya pada sumber daya uang, tenaga kerja, dan fasilitas yang terbatas. Jika tidak perusahaan tidak akan bisa bertahan dalam menghadapi fase permulaan dan pertumbuhan awal.
Perusahaan kecil hendaknya memilih segmen pasar yang memungkinkannya menggunakan ukuran perusahan yang kecill semaksimal mungkin. Strategi ini akan bisa menghindarkan perusahaan tersebut dari persaingan.
Pertimbangan lainnya dari usaha kecil adalah rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses. Perusahaan kecil hendaknya mencari produk atau proyek yang bisa ditangani dengan baik dalam kapasitas finansial mereka. Proyek yang lama menuntut aliran kas untuk pembayaran gaji, bahan, dan jasa. Perusahaan kecil bisa melihat aliran kasnya mengering jika tidak hati-hati dalam menjamin aliran masuk uang dari penjualan dengan dasar akuntansi.
E. ARTI PENTING ORIENTASI PEMASARAN
Penyebab kegagalan bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing. Kedua kegagalan tersebut mencerminkan kenaifan dari para pendiri perusahaan didalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran. Terlalu sering para wirausahawan meyakini gagasan produk atau jasa baru. Mereka menginventasikan waktu, uang, dan tenaga di dalam pengembangan gagasan tanpa berfikir tentang identifikasi konsumen dan kebutuhan konsumen serta keinginan untuk membeli.
Orientasi wirausahawan adalah kedalam pada kebutuhan ego probadi dan kepuasannya, yang dihasilnya mungkin berupa barang dan jasa yang dikerjakan ddengan bagus dimana hanya sedikit orang yang akan membeli.
Monopoli melalui Ekslusivitas
Inovasi atau penemuan akan memberikan monopoli, yang mungkin sangat diperlukan dalam produk dan proses. Kekhususan produk atau proses memungkinkan perkembangan pasar yang cepat dan menguntungkan.
Perbaikan atau Modifikasi Produk yang Mendatangkan Laba
Produk dan jasa baru tidak perlu bersifat sebagai keharusan didalam memulai bisnis baru atau didalam mempertahankan keuntungan dari perusahaan yang sudah ada. Banyak gagasan ventura baru terletak pada perbaikan produk. Perbaikan disini adalah memenuhi kebutuhan khusus dari konsumen tertentu, kemudian produk yang diperbaiki tersebut mempunyai penerapan lebih luas pada kelas konsumen dengan kebutuhan yang sama. Produk bisa menciptakan pengembangan pasar atau segmen pasar baru melalui feedback dari beberapa konsumen.
F. MATRIKS PRODUK-PASAR.
Penetapan Tujuan Bauran Produk dan Pasar
Tujuan bauran produk pasar menguraikan produk mana-dan jumlah bauran relatif produk tersebut-yang ingin dijual organisasi. Lima langkah berikut untuk merumuskan tujuan bauran produk-pasar.
1. Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk-pasar.
2. Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan(baik pasar maupun volume) dan kecenderungan keuntungan pada daerah bauran produk tunggal.
3. Pemisahan bidang produk pasar yang akan menarik kedepan maupun daerah yang akan tertarik.
4. Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran.
5. Derivasi profil bauran produk-pasr optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.
Sesudah usaha kecil memnjadi mapan, studi matrik produk-pasar kana memberikan cara memperbesar pasar tertentu atau membuka pasar baru. Matriks tersebut memberikan cara ujia silang kemungkinan produk yang ada terhadap pasar baru dan pasar yang ada.
Produk yang ada dan Pasar yang ada.
perubahan yang terjadi didunia sedemikian cepat, produk yang ada lahir, berkembang, dan mati dalam rentang waktu yang sedemikan singkatnya dibandingkan sebelumnya. Produk yang dipasarkan sekarang ini cepat atau lambat akan menjadi produk yang ketinggalan jaman. Pencarian gagasan baru bagi produk untuk menggantikannya harus berlangsung terus menerus.
Produk yang Ada, pasar baru, diversifikasi pasar.
Diversifikasi pasar memberi peluan pada perusahaan kecil untuk memanfaatkan lini produk yang ada dengan menemukan penggunaan baru yang memungkinkan terbukanya segmen pasar baru. Perubahan kecil atau perbaikan produk yang ada mungkin akan memunculkan konsumen baru.
Produk Baru bagi pasar yang ada : Diversifikasi Produk.
Cara lain meningkatkan luas usaha kecil yang ada adalah tambahan produk baru bagi pasar yang ada. Produk tersebut mungkin adalah hasil dari inovasi atau tambahan bagi produk yang ada dipasar tetapi baru bagi perusahaan.
Produk Baru untuk pasar yang Ada : Diversifikasi Pasar.
Kategori terakhir dari matriks produk pasar adalah produk baru untuk pasar baru. Saluran ini memberikan resiko paling besar, tetapi sering mendatangkan laba yang besar pula. Pengembangan produk baru untuk pasar baru membutuhkan adanya penemuan atau sekurang-kurangnya inovasi yang besar. Perusahaan kecil harus meneliti kemampuan serta pengetahuan manajerial khususnya. disamping sedikit keberuntungan, agar hal tersebut memberikan keberhasilan yang besar.
G, KEGAGALAN DIDALAM MEMILIH PELUANG BISNIS BARU
Kemampuan manajerial mungkin merupakan alasan bagi kegagalan usaha kecil baru. Walaupun ketidakmampuan manajerial bisa ditunjukan berbagai cara, kekurangan yang paling besar mungkin disebabkan oleh kurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman manajerial dan pengalaman yang tidak seimbang.
Kurangnya Obyektivitas
Kesalahan yang sering nampak dari seorang wirausahawan baru adalah kurangnya obyektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis dan insinyur sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasa baru mereka sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional mereka, riset kelayakan pemasaran dan sudut pandang bisnis.
Kurangnya Kedekatan dengan pasar.
Seperti telah kita ketahui, banyak para pemula usaha baru tidak menghargai arti penting dari pendekatan pemasaran didalam meletakand dasar bagi bentura baru mereka. Mereka menunjukan wawasan manajerial yang sempit. Ketika mereka terkena wabah ini, para manajer cenderung menganggap perusahaan mereka hanya terlibat dengan produksi suatu produk dan bukannya sebagai aktivitas untuk memenuhi keinginan konsumen. Akibatnya, mereka tidak mengetahui pasasr dan tidak memiliki dasar untuk menilai penerimaan potensial bagi produk dan jasa yang mereka tawarkan dipasar.
Pemahaman Kebutuhan Teknis yang Tidak Memadai
Didalam pemilihan ventura baru, yang harus dihindari adalah kurangnya pengertian kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produk berfungsi seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itu sendiri.
Diabaikannya kebutuhan Finansial
Kesulitan umum dalam pengembangan produk baru adalah perkiraan yang terlalu optimis mengenai dana untuk menyelesaikan produk. Adakalanya ventura baru terlalu naif, mengabaikan biaya-biaya, dan juga sering menjadi korban penelitian dan pengembangan yang tidak memadai.
Kurangnya Diferensiasi Produk
Agar bisa menjadi dasar bagi usaha baru maka produk harus mempunyai keuntungan karakteristik dan keaslian yang khusus dalam hal konsep dan disain yang bisa menarik konsumen untuk membelinya. Produk tersebut harus memberikan kinerja yang lebih baik sekurang-kurangnya dibandingkan produk yang sama.
Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian disain dan kinerja yang lebih baik adalaha cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan antara produk tersebut dengan produk pesaing.
Sumber :
http://esfandynamic.wordpress.com/2013/10/21/identifikasi-peluang-usaha-baru-2/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab2 identifikasi_peluang_usaha_baru.pdf